SOAL
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan glikogenesis?
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan glikogenolisis?
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan glukoneogenesis?
JAWABAN
1. Glikogenesis
Tahap pertama metabolisme karbohidrat adalah pemecahan glukosa (glikolisis) menjadi piruvat. Selanjutnya piruvat dioksidasi menjadi asetil KoA. Akhirnya asetil KoA masuk ke dalam rangkaian siklus asam sitrat untuk dikatabolisir menjadi energi.
Tahap pertama metabolisme karbohidrat adalah pemecahan glukosa (glikolisis) menjadi piruvat. Selanjutnya piruvat dioksidasi menjadi asetil KoA. Akhirnya asetil KoA masuk ke dalam rangkaian siklus asam sitrat untuk dikatabolisir menjadi energi.
Glikogenesis adalah proses anabolic
pembentukan glikogen untuk simpanan glukosa saat kadar gula darah menjadi
tinggi seperti setelah makan,glikogenesis terjadi terutama dalam sel-sel hati
dan sel-sel otak rangka, tetapi tidak terjadi dalam sel-sel otak yang sangat
bergantung pada pada persendian konstan gula darah untuk energi.
Glikogenesis adalah sintesis protein
dari glukosa, seperti yang di temukan pada otot, tempat glukosa di simpan
sebagai glikogen.
Glikogenesis adalah proses
pembentukan glikogen dari glukosa kemudian disimpan dalam hati dan otot.
Glikogen merupakan bentuk simpanan karbohidrat yang utama di dalam tubuh dan
analog dengan amilum pada tumbuhan. Unsur ini terutama terdapat didalam hati
(sampai 6%), otot jarang melampaui jumlah 1%. Akan tetapi karena massa otot
jauh lebih besar daripada hati, maka besarnya simpanan glikogen di otot bisa
mencapai tiga sampai empat kali lebih banyak.
2. Glikogenolisis
Jika glukosa dari diet tidak dapat
mencukupi kebutuhan, maka glikogen harus dipecah untuk mendapatkan glukosa
sebagai sumber energi. Proses ini dinamakan glikogenolisis.
Glikogenolisis berlangsung dengan
jalur yang berlainan. Dengan adanya enzim fosforilase, fosfat anorganik
melepaskan sisa glukose non mereduksi ujung dalam satu persatu untuk
menghasilkan D-glukose fosfat 1-fosfat. Proses glikogenoliss merupakan proses
pemecahan glikogen yang berlangsung lewat jalan yang berbeda, tergantung pada
proses yang mempengaruhinya. Molekul glikogen menjadi lebih kecil atau lebih
besar, tetapi jarang apabila ada molekul tersebut dipecah secara sempurna. Meskipun
pada hewan, glikogen tidak pernah kosong sama sekali. Inti glikogen tetap ada
untuk bertindak sebagai aseptor bagi glikogen baru yang akan disintesis bila
diperoleh cukup persediaan karbohidrat. Sekitar 85% D-glukose 1-fosfat, sedang
15% dalam bentuk glukose bebas.
Proses pada saat makan, hati dapat
menarik simpanan glikogennya untuk memulihkan glukosa di dalam darah
(glikogenolisis) atau dengan bekerja bersama ginjal, mengkonversi metabolit non
karbohidrat seperti laktat, gliserol dan asam amino menjadi glukosa. Upaya
untuk mempertahankan glukosa dalam konsentrasi yang memadai di dalam darah
sangat penting bagi beberapa jaringan tertentu, glukosa merupakan bahan bakar
yang wajib tersedia, misalnya otak dan eritrosit.
Proses dimulai dengan molekul glukosa
dan diakhiri dengan terbentuknya asam laktat. Serangkaian reaksi-reaksi dalam
proses glikolisis tersebut dinamakan jalur Embeden-Meyerhof. Reaksi-reaksi yang
berlangsung pada proses glikolisis dapat dibagi dalam dua fase. Pada fase
pertama glukosa diubah menjadi triosafosfat dengan proses fosforilasi. Fase
kedua dimulai dari proses oksidasi triosafosfat hingga terbentuk asam laktat.
Perbedaan antara kedua fase ini terletak pada aspek energi yang berkaitan
dengan reaksi-reaksi dalam kedua fase tersebut.
Terdapat tiga jalur penting yang
dapat dilalui piruvat setelah glikolisis. Pada organisme aerobik, glikolisis
menyusun hanya tahap pertama dari keseluruhan degradasi aerobik glukosa menjadi
CO2 dan H2O. Piruvat yang terbentuk kemudian dioksidasi dengan melepaskan gugus
karboksilnya sebagai CO2, untuk membentuk gugus asetil pada asetil koenzim A.
Lalu gugus asetil dioksidasi sempurna menjadi CO2 dan H2O oleh siklus asam
sitrat, dengan melibatkan molekul oksigen. Lintas inilah yang dilalui piruvat
pada hewan aerobik sel dan tumbuhan.
Glukosa dimetabolisasi menjadi
piruvat dan laktat di dalam semua sel mamalia melalui lintasan glikolisis.
Glukosa merupakan substrat yang unik karena glikolisis bisa terjadi dalam
keadaan tanpa oksigen (anaerob), ketika produk akhir glukosa tersebut berupa
laktat. Meskipun demikian, jaringan yang dapat menggunakan oksigen (aerob)
mampu memetabolisasi piruvat menjadi asetil koenzim A, yang dapat memasuki
siklus asam sitrat untuk menjalani proses oksidasi sempurna menjadi CO2 dan H2O
dengan melepasan energi bebas dalam bentuk ATP, pada proses fosforilasi
oksidatif.
3. Glukoneogenesis
Glukoneogenesis terjadi jika sumber
energi dari karbohidrat tidak tersedia lagi. Maka tubuh adalah menggunakan
lemak sebagai sumber energi. Jika lemak juga tak tersedia, barulah memecah
protein untuk energi yang sesungguhnya protein berperan pokok sebagai pembangun
tubuh.
Glukoneogenesis adalah lintasan
metabolisme yang digunakan oleh tubuh, selain glikogenolisis, untuk menjaga
keseimbangan kadar glukosa di dalam plasma darah untuk menghindari simtoma
hipoglisemia. Pada lintasan glukoneogenesis, sintesis glukosa terjadi dengan
substrat yang merupakan produk dari lintasan glikolisis, seperti asam piruvat,
asam suksinat, asam laktat, asam oksaloasetat, terkecuali:
Fosfopiruvat + Piruvat kinase + ADP
→ Piruvat + ATP
Fruktosa-6P + Fosfofrukto kinase +
ATP → Fruktosa-1,6-BPt + ADP
Glukosa + Heksokinase + ATP →
Glukosa-6P + ADP
Enzim glikolitik yang terdiri dari
glukokinase, fosfofruktokinase, dan piruvat kinase mengkatalisis reaksi yang
ireversibel sehingga tidak dapat digunakan untuk sintesis glukosa. Dengan
adanya tiga tahap reaksi yang tidak reversibel tersebut, maka proses
glukoneogenesis berlangsung melalui tahap reaksi lain. Reaksi tahap pertama glukoneogenesis
merupakan suatu reaksi kompleks yang melibatkan beberapa enzim dan organel sel
(mitokondrion), yang diperlukan untuk mengubah piruvat menjadi malat sebelum
terbentuk fosfoenolpiruvat.
Proses Glukoneogenesis
Asam laktat yang terjadi pada proses
glikolisis dapat dibawa oleh darah ke hati. Disini asam laktat diubah menjadi
glukosa kembali melalui serangkaian reaksi dalam suatu proses yang disebut
glukoneogenesis (pembentukan gula baru).
Pada dasarnya glukoneogenesis ini
adalah sintesis glukosa dari senyawa-senyawa bukan karbohidrat, misalnya asam
laktat danbeberapa asam amino. Proses glukoneogenesis berlangsung terutama
dalam hati.
Walaupun proses glukoneogenesis ini
adalah sintesis glukosa, namun bukan kebalikandari proses glikolisis karena ada
tiga tahap reaksi dalam glikolisis yang tidak reversible, artinya
diperlukan enzim lain untuk kebalikannya.
• Glukosa
+ ATP → heksokinase Glukosa-6-Posfat + ADP
• Fruktosa-6-posfat + ATP
fosforuktokinase → fruktosa 1,6 diposfat + ADP
• Fosfoenol
piruvat + ADP piruvatkinase → asam piruvat + ATP
Dengan adanya tiga tahap reaksi yang
tidak reversible tersebut, maka proses glukoneogenesis berlangsung melalui
tahap reaksi lain, yaitu :
Fosfoenolpiruvat dibentuk dari asam
piruvat melalui pembentukan asam oksaloasetat.
a.
asam piruvat + CO2+ ATP +
H2O asam oksalo asetat +ADP + Fosfat + 2H+
b. oksalo asetat + guanosin trifosfat fosfoenol piruvat
+guanosin difosfat + CO2
Reaksi (a) menggunakan katalis
piruvatkarboksilase dan reaksi(b) menggunakan fosfoenolpiruvat karboksilase.
Jumlah reaksi (a) dan (b) ialah : asam piruvat + ATP + GTP + H2O fosfoenol
piruvat + ADP +GDP + fosfat+ 2H+
Fruktosa-6-fosfat dibentuk dari
fruktosa-1,6-difosfat dengan cara hidrolisisoleh enzim fruktosa-1,6-difosfatase.
fruktosa-1,6-difosfat + H2O
↔ fruktosa-6-fosfat + fosfat.
Glukosa dibentuk dengan cara
hidrolisis glikosa-6-fosfat dengan katalisglukosa-6-fosfatase.glukosa-6-fosfat
+ H2O ↔ glukosa + fosfat